[renungan] harga dari setetes keringat

temanku pernah bercerita mengenai pengalamannya padaku sewaktu kami sedang bersantai di depan teras SD kampung setempat yang sudah tak terpakai lagi. kurang lebih begini ceritanya:

"aku duduk terdiam flashback, mengingat masa laluku sesaat. sejak kecil aku merasa belum pernah mengukir prestasi yang bagiku berarti untuk orang tuaku. baru pertama kalinya aku bisa meraihnya pada saat
bersekolah di SMK pada lomba menggambar komik. orang tuaku kelihatannya senang dan bangga sekaligus tidak percaya bahwa aku bisa berprestasi yang nyata seperti itu!"

aku menanggapi ceritanya seadanya saja, karena aku tak tau harus berkomentar lebih jauh lagi.

di lain hari, aku teringat cerita temanku ini yang mengingatkanku pada pengalaman pribadiku sendiri.
banyaknya prestasi yang susah payah aku raih. sejak SMP. karena aku baru sedikit menemukan kelebihanku pada saat itu. orang tuaku tak bereaksi apapun saat aku menunjukkan kertas ulangan maupun raport di hadapan mereka.

aku hidup dalam lingkungan keluarga broken home. karena terlalu lama terbiasa dengan lingkungan demikianlah sekarang aku hidup dalam dunia kesenanganku dan tak boleh ada orang yang mengusiknya. buah memang tak jauh dari pohonnya. memang seperti itulah keadaannya. tapi bagaimanapun keadaannya, aku masih punya akal untuk menjadi diriku lebih baik lagi.

temanku, sungguh beruntung engkau. satu ukiran prestasi nyata yang kau berikan pada orang tuamu saja mereka masih menghargai jerih payahmu. walau demikian, aku punya lembar cerita yang aku tulis sendiri kawan. akan kubuat cerita lain daripada yang lain dibandingkan dengan cerita sinetron indonesia yang kebanyakan hanya memperburuk dan memperpanjang masalah tanpa mengajari arti pentingnya 'solusi', satu kata dengan sejuta makna yang dapat menemukan banyak jalan keluar dari permasalahan yang kita hadapi.

--------------------------------------------

"Kita sering mengira dapat merasa bahagia dengan suatu prestasi pribadi, tetapi sesungguhnya yang membuat kita bahagia adalah penghargaan, pujian dan kekaguman orang lain."

Dale Carnegie.

Tidak ada komentar: