[coretan pikiranku] dimana ada kemauan, di situlah ada jalan

pernah ketika aku memikirkan hidupku haruslah sesuai dengan keinginanku. "JADILAH", kuteriakkan kata ini saat hal yang aku inginkan agar muncul di hadapanku. tapi itu tak mungkin. karena aku bukanlah Tuhan.
aku berpikir keras memikirkan bagaimana agar sesuatunya ideal itu benar2 terjadi meski aku bukanlah Dia. sungguh pemimpi.

aku merebahkan diri menutup mata, menenangkan batin dan pikiranku yang merengek-rengek manja. ritme napasku kembali membaik. dengan cara inilah aku coba memulai menyelesaikan salah satu urusanku dengan
kemampuan maksimalku. kuminta bantuan teman atau sumber daya lain saat aku menemui kesulitan dalam menyelesaikannya. dan sampailah saat dimana aku bisa bernapas lebih lega, merasakan susah payahku menyelesaikan urusanku tersebut.

kucoba me-review untuk menilai sebagus apakah aku menyelesaikannya bersama teman-temanku dan sumber lain yang membantuku. cukup bagus. jika sisi perfeksionis dan kolotku menilai hal ini memang terlihat biasa saja, bahkan di bawahnya lagi sebagai pemula. tapi begitulah Alloh menciptakan akal dan kesabaran untuk bisa menerima keadaan bahwa ciptaanNya tak ada yang sempurna.

di lain waktu, aku merenung. berbincang dengan sisi diriku yang lain di dalam diriku, yang terkadang pada saat tertentu aku sering mendengarnya mengomentari segala sesuatu yang aku rasa, lihat, dengar bahkan tiap kata yang aku ucapkan sendiri!


"hei, terimakah keadaan yang kamu alami ini tak sesuai dengan apa yang kamu bayangkan?", aku bertanya perlahan. sabar menunggu diriku untuk menjawabnya.


"ya. tentu saja aku terima. hasil yang aku terima memang sebanding dengan kemampuan dan usaha yang aku berikan. yah, inilah usahaku."

sepertinya kata-katanya yang terucap sedikit terdengar berat, menandakan sedikit rasa ketidakterimaan. ataukah hanya kelelahan? tapi ini wajar untuk sesuatu yang baru pertama dialami seseorang.

penilaian kita pasti akan berubah seiring waktu bila kita sering melakukannya; seperti pepatah lama, alah biasa karena biasa. menulis, berbicara, berjalan, berlari, bersepeda pun bisa lancar bila kita sering melakukannya karena pengalaman kita terus bertambah. termasuk pengalaman setiap kejadian yang tidak kita inginkan.

heh apa, kamu ingin menghindari pengalaman yang tidak kamu inginkan? kamu berpikir 'ya' atau 'tidak', kamu benar.
keadaan akan tetap memberimu pengalaman yang manis ataupun pahit agar kita lebih kuat bisa menerima kejadian yang mungkin lebih pahit lagi. tak perlu khawatir lagi menemui segala kemungkinan terburuk karena kita sudah lebih kuat mengatasinya.


----------------------------------------------

alah biasa karena biasa.
kita takkan bisa menambal bila belum memulai menyulam.

ide baru dan jalan keluar akan muncul saat niat itu dilakukan.

dimana ada kemauan, di situlah ada jalan.

Tidak ada komentar: