[renungan] sepuluh ribu rupiah untuk bernapas



Apa sih makna dari uang 10.000 di saku anda?
Banyak orang beranggapan uang 10 ribu itu kecil, cuma uang ngemil dan ngerokok. Tapi tahukah agan bahwa masih banyak orang-orang di Indonesia yang mencari uang 10 ribu dengan susah payah? Masih banyak yang menggantung nyawa di 10 Ribu.. Tapi, masih ada juga iklan yang bergentayangan, “10 ribu, dapat apaa yaa?”.




--------------------------------------------






Bagi para penambang belerang, kekuatan mereka hanya dihargai Rp.300/kg atau hanya Rp.300/kg dari upah berat belerang yang mereka angkut dari lereng gunung yang curam nan penuh asap berbahaya yang di angkut sampai kiloan meter. Untuk mendapat upah Rp. 10.000 mereka harus mengangkat 33 Kg belerang.



Seorang buruh melakukan proses pemecahan batu kali, di Karang Tengah, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Dan tahukah anda, para pemecah batu ini hanya dihargai Rp 1.250 perkeranjang batu dimana mereka harus menghabiskan waktu 2-3 jam perkeranjang batu. Coba anda perkirakan, berapa jam mereka akan mendapatkan Rp. 10.000 ?



Penambang truk pasir, dimana dalam sehari bisa mengumpulkan 1 truk pasir berukuran sedang yang dihargai Rp. 50.000. Hasil ini kemudian dibagi ber-4 setelah dikurangi jatah juragan pasir dimana rata-rata penambang hanya mengantongi 10 ribu rupiah dalam sehari.
Namun saat musim kemarau, seakan menjadi ujian berat bagi para penambang. Untuk memenuhi pesanan pasir sebanyak satu truk berukuran sedang saja, mereka dapat memenuhinya dalam waktu semingggu. disaat-saat seperti inilah, mereka harus pandai menyiasati hidup, mengatur pengeluaran sebijak mungkin.



Mengumpulkan 40-50 Kg pucuk teh itu adalah hal luar biasa yang bisa dilakukan oleh orang sehat dalam sehari penuh, dimana pihak perkebunan hanya menghargai Rp. 325 setiah Kilogramnya.


Ini hanyalah contoh kecil dari jutaan warga Indonesia yang masih berpenghasilan di bawah rata-rata. Jadi inikah arti dari sebuah kemerdekaan?
Bayangkan seperti apa yang mereka makan, kebutuhan untuk membiayai sekolah anaknya, atau untuk sekedar refreshing berlibur ke pantai maupun daerah lain untuk sekedar melepas penat sejenak, menikmati dan mensyukuri alam yang telah diciptakan oleh Alloh ini?
Tidak puaskah dengan apa yang kita miliki?
Belum bersyukurkah dengan harta yang kita miliki?
Haruskah ada kesenjangan sosial diantara kita?
Apa yang kita pikirkan bila keadaan kita seperti mereka?
Masihkah kita berpikir dua kali untuk membantu saudara kita?
Apakah Pemerintah, bahkan kita peduli terhadap keadaan mereka?


--------------------------------------------------------
psdesain.net

Tidak ada komentar: